Jumat, 22 April 2011

Tanah, Benih, Air, Pohon, Buah dan Aku.... Beproseskah?!

Hmm.. bermain kata dlm hati: >>  jika aku mempunyai sebidang tanah, hakikinya ia tanah yg subur..
ketika sebuah benih tertanam, pohon pun tumbuh, berbuah dan indah.. jika benih itu adalah niat.. tentu jelas akan terpatri di dalam hati ketika pohon itu tumbuh maka ia tersirami oleh air yg ibarat adalah sebuah keyakinan (iman), ketia pohon itu (cita2/planning) menghasilkan buah.. maka itu adalah hasil dari kesabaran, tentu akan dirasa manis.

Tetapi,,, Jika ternyata pohon itu tak tumbuh, maka tak mungkin ada keindahan bukan?! ooo.. TENTU TIDAK, krna indah itu akan tetap terpancar dari air yg kian menyirami pohon itu (iman), kenapa mesti khawatir? memaaaang.. seketika ada rasa kekecewaan, mungkin berfiikir,, "hufft.. tuntaslah semua keindahan itu, dan kini mungkin ku tak kan terpesona lagi?!" sekali lagi, TIDAK ku katakan. Aku tengah mencicipinya dalam angan, dan aku akan memetiknya.. hingga terangkum semuanya dalam nyata.

Benih itu tetap tertanam kuat pada tanah yg subur, biarlah air itu mengalir dengan sendirinya dan mengikat secara kuat semua oksigen hingga tumbuhlah pohon itu dengan baik keindahannya, begitulah... permainan kata yang sebenarnya ingin ku simpulkan bahwa niatku tertanam pada hamparan fitrahku dg Mahabbah-NYA, dan akan ku biarkan keyakinan ini bertambah kuat dalam istikharohku hingga sekadarnya IA beri padaku agar berbuah keridhoan Illahi dengan keputusan-NYA, bukan atas karna mauku tapi oleh rencana terbaik-NYA... <<

Aku mohon jangan kau katakan aku belum dewasa, karena kau dan IA yang akan dan telah mendewasakan ku..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar